Bulan Ramadhan tahun ini berbeda dengan Ramadhan tahun tahun sebelumnya. Jika setiap tahun di bulan Ramadhan siswa SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath mengikuti Mukhoyyam Al Qur’an di Pesantren Dzikir Al Fath, maka tahun ini mereka tidak melakukannya. Hal ini tak lain imbas dari pandemi corona yang memaksa hampir seluruh masyarakat melakukan aktivitas di rumah.
Melalui perintah Menteri Pendidikan, para pelajar harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara online/daring (dalam jaringan) dari rumah masing masing. Agar santri/siswa tetap produktif dalam belajar dan beribadah di bulan Ramadhan, Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Muhammad Fajar Laksana membuat program SANDARAN (Sanlat Daring Ramadhan). “Selama masa karantina di rumah para siswa harus tetap melaksanakan ibadah dan mengkaji Al Qur’an dengan program Sandaran agar tetap mendapat kebarokahan di bulan Ramadhan” kata KH Muhammad Fajar Laksana dalam wawancara launching program SANDARAN.
Selama mengikuti SANDARAN para siswa diberi materi mengenai Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Al Qur’an, Dzikir & Sholawat, Al Qur’an, dan Akhlakul Karimah. Siswa harus merangkum dan mengirim hasil rangkuman materi ke wali kelas masing masing. Selain itu mereka harus melaksanakan ibadah seperti sholat sunat, dzikir, membaca Al Qur’an, dan sholawat.
Program SANDARAN ini akan dilaksanakan dari tanggal 27 April sampai 20 Mei 2020. Tidak banyak yang berbeda dengan kegiatan Mukhoyyam Al Qur’an, di SANDARAN juga akan diadakan ujian di akhir. Selain itu akan ada beberapa perlombaan antara lain melantunkan sholawat dan ceramah tadabbur Al Qur’an 2 bahasa secara online.