SELAYANG PANDANG MUSEUM PRABU SILIWANGI
Museum Prabu Siliwangi didirikan oleh KH.M. Fajar Laksana, dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan pada tanggal 4 Mei 2011 bersamaan dengan peresmian kawasan Qoriyah toyibah Mubarokah wisata pendidikan Islam pesantren Modern dzikir al-fath Sukabumi, kemudian program kuliah pesantren sambil bekerja (KSB) diresmikan oleh Bpk. Prabowo Subianto tanggal 06 November 2012, dikunjungi oleh tokoh budayawan sunda Bpk. H. Dedi Mulyadi tanggal 22 juni 2016, dan didirikan Yayasan Museum Prabu Siliwangi YAMUSPRASI yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Bpk. H. M. Ridwan Kamil ST.M.U.D.
Museum Prabu Siliwangi dibawah Yayasan Museum Prabu Siliwangi YAMUSPRASI dengan Akte Yayasan No. 5 tanggal 17 Januari tahun 2019, menjadi anggota Asosiasi Museum Indonesia Nomor : 175, telah mendapatkan izin dan akreditasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Dirjen Kebudayaan Indonesia Nomor SK : 0034/F6/KB.II.01/2024, Nomor Pendaftaran Nasional Museum (NPNM) : 32.72.U.06.0226, standarisasi MUSEUM TIPE C ditetapkan di Jakarta tanggal 23 Januari 2024. Dan sebelumnya telah mendapatkan izin dari Dinas Pariwisata Kota Sukabumi Nomor: 556/24/DISPORABUDPAR/2011, Izin Dinas Pariwisata Kab. Sukabumi Nomor: 430/665/Budaya.
museum prabusiliwangi kerjasama dengan brin ( badan research dan inovasi Nasional )
Museum Prabusiliwangi telah bekerja sama dengan BRIN ( Badan Research dan Inovasi Nasional ), meneliti benda-benda yang ada di museum prabusiliwangi dan kemudian di paparkan dan di presentasikan dengan dinas pendidikan dan kebudayaan serta dispora kota sukabumi, penelitian ini dilakukan beberapa tahap dari tahap 1 sampai tahap 3.
museum sebagai lab ips
Museum Prabu Siliwangi bukan hanya sekadar tempat wisata sejarah biasa, tapi juga menjadi Laboratorium IPS yang penuh dengan pengalaman belajar seru dan interaktif! Di sini, anak-anak tidak hanya membaca buku atau mendengar cerita sejarah di dalam kelas, tapi langsung terjun meneliti jejak-jejak masa lalu yang penuh makna. Mereka bisa mempelajari sejarah Islam, menelusuri jejak peninggalan penjajahan, hingga mendalami cerita besar Prabu Siliwangi dan kisah-kisah lainnya yang sarat nilai budaya. Dengan suasana yang autentik, belajar di Museum Prabu Siliwangi jadi terasa lebih hidup, menyenangkan, dan pastinya melekat di ingatan!