SISWA LANCAR BERBAHASA INGGRIS DALAM 1 BULAN DENGAN PROGRAM MCML
SMP ISLAM TAHFIDZ QURAN AL FATH – Moving Class Mastery Learning (MCML) SMP ITQ AL FATH Kota Sukabumi adalah Program unggulan SMP ITQ AL FATH untuk mudah belajar bahasa Inggris dan Tahfidz Qur’an dalam waktu singkat dan merupakan kegiatan untuk mengasah kemampuan Belajar Santri di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath dalam berceramah dengan menggunalan 3 bahasa. Pelajar diwajibkan bisa menggunakan bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab dengan baik.“MCML ini menggunakan metode tadabur Alquran. Kami mendidik para Pelajar SMP ITQ Al Fath dalam tempo dua minggu untuk bisa menyampaikan ceramah didepan publik dengan tiga bahasa,” kata Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, KH. M. Fajar Laksana.
Kh. M Fajar menjelaskan, program MCML difokuskan pada sistem belajar di luar kelas. Materinya, pembelajaran bahasa di depan publik yang ditunjang penggunaan bahasa tersebut dengan baik.” Dari MCML ini diharapkan lahir para kader Dai yang piawai berceramah dalam tiga bahasa,” katanya.
Program lain yang saat ini akan dilaksanakan di SMP ITQ Al-Fath adalah kerja sama pendalaman bahasa Inggris dan bahasa Arab dengan lembaga kursus bahasa di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Dalam kerja sama ini, para pelajar bermukim di Kampung Inggris selama tiga bulan untuk memperdalam salah satu bahasa yang mereka inginkan.
Kepala Sekolah SMP Islam Tahfidz Quran Al-Fath, Dede Setiawan menjelaskan, tahun ini pihaknya akan memberangkatkan 25 pelajar ke Pare. Selama berada di sana, beban biaya ditanggung oleh orang tua masing-masing. Karena itu sekolah tidak mewajibkan para pelajar ikut dalam program tersebut.“Memang kami tidak mewajibkan, namun akan memfasilitasi para pelajar yang ingin belajar di sana. Kami telah menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga kursus bahasa,” katanya.
Dede Setiawan menambahkan, hasil belajar mereka di Kampung Inggris akan dievaluasi setiap bulan. Hal ini untuk melihat perkembangan pengusaan Bahasa selama mengikuti program tersebut. “Jangan sampai biaya yang dikeluarkan orang tua tidak membuahkan hasil untuk kemajuan pelajar dalam berbahasa asing. Makanya kami akan terus memantau perkembangan para pelajar selama di Pare,” tuturnya.
Salah seorang pelajar SMP ITQ Al-Fath kelas VIII, Leadis Angela yang akan berangkat ke Kampung Inggris pada pertengahan bulan Januari kemarin telah mempersiapkan bekal, antara lain dengan mendalami bahasa Inggris. “Semoga keberangkatan saya ke sana bisa meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris. Saya akan benar-benar fokus belajar di sana,” harap dia.