Sebelum Menghafal, Para Santri Dilatih Merekam Al Qur’an dengan Metode Dzikir
Ratusan santri mengikuti program menghafal Al Qur’an selama 40 hari dengan capaian target 5-10 juz. Program ini dinamai MCML Tahfidz Qur’an metode 3MQ Bashorun Fuadun. MCML Tahfidz Qur’an berarti para santri fokus untuk menghafal Al Qur’an sesuai target hafalan menggunakan metode 3MQ Bashorun Fuadun.
Sementara 3MQ Bashorun Fuadun adalah akronim dari Membaca, Menulis, dan Merekam Al Qur’an dengan Bashorun Fuadun atau hipnoterapi dengan metode dzikir. Sebelum menghafal Al Qur’an, para santri dilatih untuk membaca, menulis, dan merekam Al Qur’an.
Ketika mereka sudah menguasai itu maka mulai memasuki tahap menghafal Al Qur’an. “Dengan dilatih membaca, menulis, dan merekam Al Qur’an para santri akan memiliki daya ingat yang kuat” ujar KH Muhammad Fajar Laksana penemu metode 3MQ Bashorun Fuadun dan pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath ketika membuka MCML Tahfidz Qur’an 3MQ Bashorun Fuadun di Aula Syekh Quro Pesantren Dzikir Al Fath, Selasa 4 Agustus 2020.
MCML Tahfidz Qur’an 3MQ Bashorun Fuadun ini sudah menjadi program rutinan di Ponpes Dzikir Al Fath. Program ini diikuti santri dari tingkatan SMP sampai SLTA yang ada di Ponpes Dzikir Al Fath.
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath sendiri mengikutsertakan 66 siswa siswi nya. Dengan mengikuti MCML Tahfidz Qur’an 3MQ Bashorun Fuadun ini para siswa dapat mencapai target standar lulusan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath. “Dalam 1 tahun siswa fokus menghafal Al Qur’an sehingga bisa hafal minimal 15 juz” ucap Pak Dede Setiawan Kepala Sekolah SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath.