Pentingnya Dzikir untuk Menghafal Al Qur’an
Di beberapa kesempatan pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Muhammad Fajar Laksana kerap menyampaikan pentingnya hubungan Dzikir dan Menghafal Al Qur’an. Ia kerap menceritakan ketika zaman pemerintahan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ada yang tidak sepakat dengan sistem pemerintahannya karena menggunakan hukum musyawarah. Kemudian orang yang tidak sepakat itu membunuh Sayyidina Ali karena dianggap kafir.
Ironisnya, sang pembunuh melakukan perbuatannya di bulan Ramadhan yang mana untuk makan dan minum di siang hari saja tidak dilakukan, apalagi membunuh. Sang pembunuh ialah Abdurrahman bin Muljam At Tamimi, ia bukan orang kafir melainkan muslim, ia ahli tahajud, puasa, dan seorang yang hafal Al Qur’an. Ia menghafal ayat Al Qur’an dengan salah karena membunuh Sayyidina Ali sahabat Rasulullah SAW sekaligus menantu dan golongan pertama yang memeluk Islam karena dianggap kafir.
Belajar dari kisah tersebut KH Muhammad Fajar Laksana menyampaikan pentingnya menghafal Al Qur’an bukan hanya dengan akal melainkan juga dengan hati yaitu dengan Dzikir. Karena ketika membaca Al Qur’an terdapat dinding penghalang (hijaban masturo) yang menghalangi qolbu sehingga kita tidak dapat memahaminya, hal ini terdapat di Qur’an Surah Al Isra ayat 45-46 “Dan apabila kamu membaca Al Quran niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup (45) Dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Quran, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya (46)” (QS Al Isra [17] : 45-46).
Maka dari itu sebelum membaca Al Qur’an kita harus Dzikir supaya qolbu terbuka dijelaskan di Qur’an Surah Al Anfal ayat 2 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal (2)” (QS Al Anfal [8] : 2)
Ketika membaca dan menghafal Al Qur’an kita juga harus Dzikir dalam hati disampaikan dalam Qur’an Surah Al Alaq ayat 1-5 “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah (3) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5)”. (QS. Al-‘Alaq [ 96 ] : 1-5).
Dengan itu KH Muhammad Fajar mencetuskan metode mengahafal Al Qur’an 3MQ Bashorun Fuadun. Dengan metode 3MQ Bashorun Fuadun siswa SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath menghafal Al Qur’an dengan membaca, menulis, dan merekam ayat Al Qur’an di dalam qolbu dengan dilandaskan Dzikir kepada Allah.