Native Speaker dari Kanada menjadi Pengajar Bahasa di SMP ITQ Al Fath

Mempelajari suatu bahasa memerlukan kebiasaan dalam berinteraksi dengan orang lain. Ini untuk melancarkan dan membangun kepercayaan diri ketika berbicara bahasa asing terutama bahasa Inggris. Sebagai suatu keunggulan, bahasa Inggris menjadi fokus utama SMP ITQ Al Fath. Dalam 1 bulan biasanya ada native speaker dari luar negeri yang tinggal di Pesantren Dzikir Al Fath. Native speaker bukan hanya mengajarkan bahasa inggris tetapi juga belajar budaya Sunda dan pencak silat.

Para santri dilatih berinteraksi langsung dengan turis asing. Mulai dari belajar grammar dan pronounce hingga sekedar berbincang mengenai antar budaya dan isu isu terkini. Secara tidak langsung mereka akan ‘melek’ dengan perkembangan dunia dengan dilandasi pengetahuan agama.

Beberapa turis yang pernah datang ke Pesantren Dzikir Al Fath antara lain dari Belgia, Prancis, Jerman, Inggris dan negara lain. Yang teranyar Mr Peter dari Kanada. Pada awal tahun 2020 tepatnya bulan Januari ia tinggal selama 2 minggu. Dari Pesantren ini ia melihat wajah Islam dan Indonesia yang ramah. “Saya senang bisa diterima dengan baik di sini terutama oleh KH Muhammad Fajar Laksana, terimakasih atas kebaikannya saya akan mengenang momen ini” ujar Mr Peter. Para Santri juga antusias dengan kedatangannya, salah satunya Rizki siswa SMP ITQ Al Fath “aku selalu nunggu kedatangan turis biar terbiasa ngobrol langsung sama orang asing” sahutnya.

Beberapa turis yang pernah tinggal datang dengan sukarela karena ingin mengetahui budaya Sunda, pencak silat, lisung ngamuk & boles, dan Museum Prabu Siliwangi yang terdapat di Pesantren Dzikir Al Fath. “Alhamdulillah turis yang kesini biasanya sukarela ingin mempelajari budaya Sunda, ini juga dijadikan momen bertukar pengalaman dan belajar bahasa inggris dengan santri. Kita menyediakan homestay untuk mereka”, kata Prof KH Muhammad Fajar Laksana.