Berkat Boles Alumni Ponpes Dzikir Al Fath ini Mendapat Respek ketika Kuliah di Turki

Olahraga tradisional Boles (Bola Lengeun Seneu) adalah seni budaya yang dikembangkan dan dilestarikan di Ponpes Dzikir Al Fath. Penemunya adalah KH Muhammad Fajar Laksana pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath. Boles sendiri adalah seni budaya warisan kerajaan Pajajaran yang dipimpin Raden Pamanah Rasa atau Prabu Siliwangi. 

Selain itu Boles sudah menjadi ikon Sukabumi yang sudah mengikuti event kebudayaan tingkat nasional dan internasional. Boles juga menjadi olahraga tradisional di bawah naungan Perguruan Silat Maung Bodas. 

Ketika acara seminar Strategi Kuliah di Negeri Turki KH Muhammad Fajar Laksana yang juga keturunan ke 17 dari Prabu Siliwangi berpesan kepada santri Ponpes Dzikir Al Fath agar selalu menjaga, melestarikan, dan mengembangkan seni budaya Boles ini. “Ketika kalian (para santri) lulus dan keluar dari sini harus tetap melestarikan Budaya Sunda terutama Boles sebagai media dakwah di masyarakat, ini adalah yang dicontohkan para wali ketika menyebarkan Islam di Nusantara” ujar KH Muhammad Fajar Laksana pada Kamis, 20 Agustus 2020 di Aula Syekh Quro, Ponpes Dzikir Al Fath. 

Dampaknya terlihat jelas ketika salah satu alumni Ponpes Dzikir Al Fath Muhammad Irsyad Fatahillah yang berkuliah di Sakarya University Turki. “Ketika saya memperkenalkan Boles di kampus orang orang terlihat kagum dan ingin mencoba bermain Boles. Setelah itu orang lain respek kepada saya” kata Irsyad ketika berbagi pengalaman kuliah di Turki. 

Ia juga berpesan kepada santri yang ingin melanjut kuliah ke luar negeri agar selalu aktif dan mempunyai keunggulan yang berbeda agar tetap eksis di kampus. “Selain mengikuti kegiatan di kampus, kalian harus menunjukkan keunggulan yang berebeda contohnya seperti Boles, agar kalian tetap aktif di kampus” kata Irsyad lagi.