
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud RI) menggelar kegiatan One Stop Culture Tourism di Ponpes Dzikir Al Fath, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan potensi seni budaya sebagai objek pariwisata tersebut dilaksanakan dari 7-9 Oktober 2025. Direktur Sarana dan Prasarana, pada Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) Feri Arlius mengatakan, pihaknya sengaja memilih Ponpes Dzikir Al Fath karena memiliki potensi seni budaya yang cukup besar. “Kita melihat bahwa pondok pesantren ini sudah mengembangkan pola-pola yang kita rasa sangat baik di samping ada pendidikan Islamnya ada dan juga pendidikan modernnya di dalam kelas. Di sini juga berkembang seni budaya kemudian ada pencak silat dan pertunjukan lain yang ternyata cukup berkembang,” kata Feri, Selasa 7 Oktober 2025. Menurut Feri, Ponpes Dzikir Al Fath telah dikenal dengan pengembangan kearifan lokal hingga ke tingkat nasional. Selain dikenal sebagai pesantren yang mengembangkan pencak silat, Ponpes Dzikir Al Fath juga melahirkan olahraga tradisional Boles atau main lempar bola api yang sudah menjadi ikon seni budaya Kota Sukabumi hingga ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI).
“Nah ini dapat kita lihat bahwa banyak juga kunjungan-kunjungan ke sini dari tempat-tempat lain menunjukkan bahwa apa yang dilakukan di pondok pesantren ini juga cukup bagus. Tentu mudah-mudahan jadi berkembang,” ungkapnya. “Bisa jadi pilot project. Karena ini kan sudah komprehensif lengkap ada pendidikan modernnya, pendidikan agamanya, pendidikan seni dan budaya juga ada olahraga seperti pencak silat dan lain-lain. Dan juga bahkan kewirausahaan di sini juga dikembangkan bagaimana siswa-siswi itu memproduksi sesuatu. Ini tentu juga menjadi bekal untuk mereka kelak nanti,” cetusnya. Di sisi lain dia menyampaikan, Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk mendukung potensi seni budaya di setiap daerah. Baik dalam bentuk sarana prasarana, dan perbaikan objek budaya seperti museum dan taman budaya.
Sumber : Media pakuan